KARAKTERISTIK CUMI-CUMI (Loligo sp.)
Rita Sahara (C34090015)
Departemen Teknologi Hasil
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor
Tanggal : 11 Februari 2011
ABSTRAK
Cumi-cumi (Loligo sp.)
merupakan kelompok hewan cephalopoda besar atau jenis moluska yang hidup di
laut.Cephalopoda dalam bahasa Yunani berarti “kaki kepala”, hal ini karena
kakinya yang terpisah menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala. Cumi-cumi
merupakan salah satu komoditas perikanan yang memilki nilai ekonomis penting.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui teknik preparasi cumi-cumi (Loligo
sp.) dan mengetahi rendemen, serta komposisi kiimia (analisis proksimat).
Parameter yang ukur antara lain berat total, panjang total, panjang badan,
lebar badan, rendemen daging, rendemen organ dalam, rendemen kepala, dan
rendemen cangkang. Berdasarkan data yang diperoleh, yaitu berat total 76,38±7,85
gr, panjang total 33,69±2,60 cm, panjang badan 11,91±1,27 cm, lebar 5,82±0,34 cm, rendemen daging 63,50±2,24%,
rendemen organ dalam 10,01±1,72%, rendemen kepala 24,65±3,83%, dan rendemen
cangkang 3,28±2,25%. Berdasarkan analisis proksimat cumi-cumi (Loligo sp.)
yang diperoleh yaitu kadar air 1,40%, kadar abu 78,42%, kadar protein 14,57%,
kadar lemak 1,45% dan kadar karbohidrat 4,16%. Cara menghambat laju kemunduran
mutu yaitu dengan penggunaan suhu dingin dan menghilangkan bagian jeroan
cumi-cumi.
PENDAHULUAN
Cumi-cumi (Loligo sp.) merupakan salah satu
komoditas perikanan yang termasuk ke dalam kelas Cephalopoda. Keistimewaan dari
kelas Cephalopoda ini adalah kemampuannya sebagai hewan perenang dan merupakan
jenis hewan bertubuh besar bila dibandingkan dengan jenis-jenis hewan tidak
bertulang belakang atau invertebrata lainnya (Gunarso dan Purwangka 1998).
Klasifikasi
cumi-cumi menurut Hegner dan Engemann (1968) sebagai berikut:
Filum : Moluska
Kelas : Cephalopoda
Subkelas :
Coleoidea
Ordo : Decapoda
Subordo :
Teuthoidea
Famili : Loliginidea
Genus : Loligo
Spesies :
Loligo sp.
Gambar 1. Cumi-cumi (Loligo sp.)
Sumber: koleksi pribadi
Posterior
kepala cumi-cumi terdapat sifon atau corong berotot yang berfungsi sebagai
kemudi. Jika ia ingin bergerak ke belakang, sifon akan menyemburkan air ke arah
depan, sehingga tubuhnya bertolak ke belakang. Sedangkan gerakan maju ke depan
menggunakan sirip dan tentakelnya. Di bagian perut, tepatnya sebelah sifon akan
ditemukan cairan tinta berwarna hitam yang mengandung pigmen melanin. Fungsinya
untuk melindungi diri. Jika dalam keadaan bahaya cumi-cumi menyemprotkan tinta
hitam ke luar sehingga air menjadi keruh. Pada saat itu cumi-cumi
dapat meloloskan diri dari lawan. Sedangkan pada anterior badan terdapat
endoskeleton (Kastawi 2003).
Sistem skeletal
terdiri atas endoskeleton yang berbentuk pen atau bulu dan beberapa tulang
rawan. Beberapa tulang rawan tersebut membentuk artikulasi untuk sifon dan
mantel, yang lain melindungi ganglia dan menyokong mata. Endoskeleton yang berbentuk pen tersebut
homolog dengan cangkang pada Mollusca lain. Pada Loligo endoskeleton tersebut
(cangkang) terletak di dalam rongga mantel berwarna putih transparan, tipis dan
terbuat dari bahan kitin. Mantel berwarna putih dengan bintik-bintik merah ungu
sampai kehitaman dan diselubungi selaput tipis berlendir (Kastawi 2003).
Anatomi organ respirasi cumi
terdiri atas sepasang insang berbentuk bulu yang terdapat di rongga mantel.
Prosesnya, air keluar masuk melalui tepi lingkaran ujung badan. Kontraksi dan
relaksasi mantel menyebabkan sirkulasi air dalam rongga mantel sehingga terjadi
pertukaran gas. Filamen insang disuplai oleh kapiler-kapiler darah. Darah
mengandung pigmen repirasi yaitu hemocyanin.
Sistem pembuluh darah berkembang baik dan sistem peredaran darahnya terdiri dari jantung sistematik, aorta, dan arteri bersifat ganda dan tertutup, jadi darah seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah (Kastawi 2003).
Sistem pembuluh darah berkembang baik dan sistem peredaran darahnya terdiri dari jantung sistematik, aorta, dan arteri bersifat ganda dan tertutup, jadi darah seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah (Kastawi 2003).
Cumi-cumi bersifat kosmopolit, hidup berkelompok di
perairan bagian atas. Hewan ini aktif berburu mangsa
yang berupa ikan-ikan kecil dan crustacea pada malam hari. Bila merasa terancam
mereka akan berenang mundur dengan cepat atau menyemburkan tinta berwarna hitam
kecoklat-coklatan. Hewan ini banyak diperjualbelikan, selain rasanya enak
cumi-cumi merupakan sumber protein hewani yang kaya akan protein (Kastawi 2003).
Setelah ikan dan udang, cumi-cumi berperan serta dalam
memberikan andil sebagai komoditi ekspor
di sektor perikanan. Berdasarkan
data statistik perikanan dari Direktorat Jenderal Perikanan pada tahun 2004 produksi
cumi-cumi di Indonesia mencapai 26,216 ton. Jumlah ini setiap tahun dapat mengalami berbagai fluktuasi.
Praktikum kali ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk mempelajari karakteristik cumi-cumi (Loligo sp.) yang meliputi
ukuran, komposisi kimia, analisis proksimat. Selain itu, kemunduran mutu juga
termasuk dalam pengamatan dalam uji organoleptik untuk mengetahui karakteristik
bahan baku.
untuk melihat hasil laporan yang lebih lengkap silahkan download disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar