KOMPONEN BIOAKTIF SOTONG (Sepia sp.)
Rita Sahara (C34090015)
Departemen Teknologi Hasil
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor
Tanggal : 5 Mei 2011
ABSTRAK
Uji fitokimia merupakan suatu uji yang dilakukan
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya komponen-komponen bioaktif yang
terdapat pada sampel uji. Sampel uji yang digunakan dalam percobaan kali ini
adalah sotong (Sepia sp.). Dalam percobaan kali ini uji fitokimia yang
dilakukan meliputi uji alkoloid, uji steroid/triterpenoid, flavonoid, saponin,
fenol hidrokuinon, Molisch, Benedict, Biuretdan Ninhidrin. Hasil pengujian
alkoloid diperoleh dengan menggunakan pereaksi Dragendorff, pereaksi Meyer dan
pereaksi Wagner menunjukkan hasil positif dengan terbentuknya endapan mearh
bata atau jingga pada uji dragendorff,
endapan putih kekuningan pada uji Ninhidrin memberikan hasil positif pada uji
Meyer, dan endapan cokelat pada uji Wagner. Pengujian steroid menunjukkan hasil
positif dengan terjadinya perubahan warna dari merah menjadi biru/hijau.
Pengujian karbohidrat pada uji Molisch menunjukkan hasil positif dengan
terbentuknya warna ungu di antara lapisan asam sulfat pekat dan larutan sampel.
Hasil pengujian peptida dengan uji Biuret dan pengujian asam amino pada uji
Ninhidrin memberikan hasil positif dengan terbentuknya larutan warna ungu.
PENDAHULUAN
Sotong (Sepia sp.) merupakan salah satu komoditas hasil perairan
yang mengandung senyawa kimia, nilai gizi dan nilai tambah yang berpotensi
tinggi untuk dimanfaatkan. Pengujian kandungan senyawa yang dilakukan dapat
menentukan nilai guna suatu bahan baku. Salah satu metode yang digunakan untuk
mengetahui kandungan-kandungan senyawa kimia dapat dilakukan dengan uji fitokimia.
Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas adalah segala
jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk
sayuran dan buah-buahan. Dalam penggunaan umum, fitokimia memiliki definisi
yang lebih sempit. Fitokimia biasanya digunakan untuk merujuk pada senyawa yang
ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, tapi
memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peran aktif bagi
pencegahan penyakit. Karenanya, zat-zat ini berbeda dengan apa yang
diistilahkan sebagai nutrien dalam pengertian tradisional, yaitu bahwa mereka
bukanlah suatu kebutuhan bagi metabolisme normal, dan ketiadaan zat-zat ini
tidak akan mengakibatkan penyakit defisiensi, paling tidak, tidak dalam jangka
waktu yang normal untuk defisiensi tersebut. Fitokimia, senyawa yang begitu
bermanfaat sebagai antioksidan dan mencegah kanker juga penyakit jantung.
Beberapa studi pada manusia dan hewan membuktikan zat–zat kombinasi
fitokimia ini didalam tubuhmemilikmi fungsi tertentu yang berguna bagi
kesehatan. Kombinasi itu antara lain menghasilkan enzim–enzim sebagai penangkal
racun, merangsang system pertahanan tubuh, mencegah penggupalan keeping–keeping
darah, menghambat sintesa kolesterol dihati, meningkatkan metabolisme hormon,
meningkatkan pengenceran dan pengikatan zat karsionogen dalam liang usus,
menimbulkan efek anti bakteri.
Uji fitokimia adalah uji
yang digunakan untuk mengetahui hasil metabolit sekunder serta ada tidaknya
komponen-komponen bioaktif yang terdapat pada uji sampel. Cara ini digunakan
untuk mendeteksi senyawa bahan baku berdasarkan golongannya. Sebagai
informasi awal dalam mengetahui senyawa
kimia apa yang mempunyai aktivitas biologi dari suatu bahan baku. Informasi
yang diperoleh dari pendekatan ini juga dapat digunakan untuk keperluan sumber
bahan yang mempunyai nilai ekonomi. Metode yang telah dikembangkan dapat
mendeteksi adanya golongan senyawa alkaloid, flavonoid, steroid/triterpenoid,
saponin (uji busa), uji Molisch, uji Benedict, uji Biuret dan uji Ninhidrin.
Praktikum ini bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya komponen-komponen bioaktif yang terdapat pada
sotong.
METODE
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan
pada Tanggal 5 Mei 2011 pada pukul 15.00 sampai dengan 18.00 dan bertempat di
Laboratorium Karakterisasi Bahan Baku Hasil Perairan , Departemen Teknologi
Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum kali ini
adalah aquades, H2SO4, pereaksi Dragendorff, pereaksi Mayer,
pereaksi Wagner, kloroform, asetat anhidrat, Mg powder, amil alkohol,
alkohol, HCl, etanol 70%, FeCl3 5%, pereaksi ninhidrin, pereaksi
molisch, pereaksi benedict dan pereaksi biuret. Bahan baku yang digunakan yaitu
sotong (Sepia sp.).
Alat-alat yang digunakan antara lain tabung
reaksi, sudip, rak tabung reaksi, plastik, label, tissue, masker, sarung
tangan, kompor listrik, gelas piala, batang pengaduk, dan pipet tetes.
untuk melihat hasil laporan yang lebih lengkap silahkan download disini
(sepia sp.) |
untuk melihat hasil laporan yang lebih lengkap silahkan download disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar