Senin, 05 Desember 2011

Tugas Dasar-dasar Teknologi Hasil Perairan 2

Nama   : Rita Sahara
NRP    : C34090015

Tugas Dasar-dasar Teknologi Hasil Perairan 2

1.       Faktor apa yang menyebabkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia rendah?
2.       Sebutkan komposisi ikan yang berperan dalam meningkatkan kecerdasan dan kesehatan?
3.       Jelaskan cara untuk meningkatkan konsumsi ikan agar manfaat bisa dioptimalkan dalam mencerdaskan dan menyehatkan bangsa?

Jawaban

1.         Mengingat  besarnya potensi perikanan yang negara Indonesia miliki sudah seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia yang kaya akan sumberdaya laut memiliki tingkat konsumsi ikan yang tinggi pula. Namun, hal ini sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Negara kita masih rendah tingkat konsumsi ikannya dibandingkan dengan Jepang. Sungguh sangat ironi. Negara kita yang kaya akan ikan dan sumberdaya perikanan masih tertinggal dalam mengkonsumsi ikan bagi masyarakatnya sendiri.


            Beberapa faktor yang menyebabkan masih rendahnya tingkat konsumsi makan ikan bagi masyarakat Indonesia yaitu, adanya anggapan bahwa makan ikan itu identik dengan kemiskinan. Mereka beranggapan bahwa makan daging merah (daging sapi, daging ayam,dan lain-lain) jauh lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan mengonsumsi ikan. Mereka gengsi memakan ikan. Padahal jika ditelaah  ikan jauh lebih aman dan baik untuk dikonsumsi mengingat kandungan gizi baik protein, lemak, mineral dan sebagainya. Selain itu, juga adanya trauma bagi masyarakat yang baru pertama kali mengonsumsi ikan yang tidak baik  dalam keadaan (busuk) sehingga setelah dikonsumsi ikan tersebut menyebabkan alergi atau gatal-gatal pada kulit. Hal inilah yang kemudian membuat masyarakat enggan dalam mengonsumsi ikan lagi. Padahal jika ikan tersebut baik dalam penanganan dan tidak dibiarkan busuk pasti rasa, kualitas dan cita rasanya akan sangat berbeda. Penyebab lain rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia adalah faktor harga. Tingginya harga ikan yang kadang melambung tinggi membuat masyarakat enggan membeli ikan sehingga mereka lebih memilih untuk mengkonsumsi bahan pangan lain seperti tahu dan tempe yang dalam hal ini memiliki harga yang cukup ekonomis.

2.         Bukan hal yang asing lagi bahwa kandungan gizi dalam ikan sangat tinggi. Ikan kaya akan kadar air, protein, lemak dan mineral. Kadar protein ikan segar atau olahan cukup tinggi, seperti cakalang 24,2 persen, tuna 23,7 persen, bandeng 21,7 persen, lemuru 20,2 persen, ikan mas 16 persen, pindang 27 persen, ikan asap 30 persen, ikan asin 42-50 persen, udang segar 21 persen dan udang kering 62,4 persen. Kandungan lemak ikan rendah, umumnya di bawah 5 persen. Bandingkan dengan kandungan lemak ayam yang mencapai 25 persen. Ikan juga kaya akan kalsium, fosfor, besi, Vitamin A dan B1. Salah satu komponen gizi yang terkandung dalam ikan dan diduga berperan dalam meningkatkan kecerdasan ialah Docosa-hexaenoic-acid (DHA), yang merupakan asam lemak tak jenuh ganda berupa rantai panjang Omega-3, terdiri dari 22 atom karbon, 32 atom hydrogen dan 2 atom oksigen (rumus molekul: C22H32O2).

Belakangan ini DHA dijadikan food supplement, antara lain dicampur dengan susu bayi dan balita, susu untuk ibu hamil, biscuit bayi, kapsul dn minyak ikan. DHA juga terdapat di dalam air susu ibu (ASI), dengan demikian bayi yang disusui secara penuh (dua tahun) kebutuhan DHA-nya sudah terpenuhi. Bagi orang yang terbiasa mengkonsumsi ikan, terutama ikan air dingin seperti salmon, tuna dan mackerel kebutuhan DHA-nya juga sudah terpenuhi dari ikan.

Berbagai hasil penelitian menunjukkan, bayi yang mendapat ASI mempunyai IQ lebih tinggi dari bayi yang tidak mendapat ASI. Bayi yang tidak mendapat ASI memiliki kandungan DHA yang rendah dan bobot otak yang lebih ringan dibanding bayi yang diberi ASI. Sebagai komponen pembentuk otak, DHA diperlukan mulai dari 3 bulan sebelum bayi lahir sampai usia 18 bulan. Untuk bayi pre-term (berat badan rendah) sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi DHA. Untuk itu konsumsi ikan perlu lebih ditingkatkan.

DHA merupakan asam lemak tak jenuh yang bermanfaat untuk mencegah penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah otak, jantung dan organ reproduksi pria. DHA sangat penting untuk perkembangan otak, sekitar 60 persen dari seluruh asam lemak pada otak merupakan DHA. Selain itu, DHA merupakan bagian penting pembentukan struktur membran pada bagian belakang mata.

Bagaimana mekanisme DHA dalam meningkatkan kecerdasan otak belum diketahui secara pasti. Namun fakta menunjukkan, orang Jepang yang tingkat konsumsi ikannya lebih tinggi memiliki rata-rata kecerdasan yang lebih tinggi. Ikan merupakan bahan pangan yang kaya DHA. Selain itu bayi yang diberi ASI rata-rata lebih cerdas dibanding yang tidak diberi ASI. ASI juga banyak mengandung DHA.

3.         Kurangnya minat masyarakat dalam mengonsumsi ikan, patut diberikan perhatian khusus. Harus diadakan suatu program pemerintah yang mengajak  masyarakat agar menjadikan ikan sebagai menu utama dalam makanan mereka sehari-hari.  Dengan begitu masyarakat lebih meningkatkan konsumssi ikan mereka tiap harinya. Pemerintah selayaknya mencanangkan program makan ikan bagi masyarakat demi kebutuhan gizi mereka. Sebagai contoh lainnya, kita mahasiswa yang bergerak dalam sebuah organisasi kemasyarakatan khususnya bidang perikanan misalnya dengan melakukan suatu kampanye yang bertema “Gemar Makan Ikan”. Dalam acara ini, mahasiswa dapat memberikan suatu penyuluhan dan pemberitahuan pada masyarakat betapa pentingnya dalam mengonsumsi ikan yang kandungan gizinya tingg sehingga tmenumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi ikan. Karena ikan sangat berperan dalam pembentukan kecerdasan otak anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar